Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rabu, 13 Juli 2011

Pandangan Hidup; Antara Islam dan Barat

Pandangan Hidup; Antara Islam dan Barat
array hielmy basya

Bismillahirrahmanirrahim

Memasuki abad 21 umat Islam di negeri-negeri yang tertindas menerapkan strategi operasi istisyhadiyah. Istisyhadiyah artinya adalah mencari kamatian syahid, sebuah kematian mulia di sisi Allah Swt. Operasi ini membuat negara-negara barat kebingungan dan ketakutan yang luar biasa. Mereka berangapan bahwa karena umat Islam sudah sudah putus asa maka mereka melakukan tindakan kalap, bunuh diri. Bukan hanya orang Barat, bahkan sebagian umat islam pun memiliki pandangan serupa, dan ulama'nya menyerukan bahwa perjuangan dengan bunuh diri itu adalah haram.
Reaksi masyarakat Barat terhadap operasi istisyhadiyah di Palestina dan tempat-tempat lain secara jelas menunjukkan adanya perbedaan antara pandangan hidup Islam dan pandangan hidup mayoritas masyarakat Barat
Pandangan hidup Islam diderivasikan dari tiga sumber; al-Qur'an, Sunnah, serta pengetahuan dan keimanan bahwa hidup di dunia ini hanya sebuah etape, yang penuh dengan tantangan dan ujian menuju kehidupan akhirat yang lebih penting
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Jadi, pandangan hidup seorang muslim adalah pandangan ukhrawi, pandangan yang didasarkan kepada keputusan Allah, mengikuti jalan yang telah ditetukan oleh Allah. Pandangan ini adalah manifestasi dari al-Qur'an dan sunnah, yang bisa kita tempuh untuk meraih Jannah (sorga). Insya Allah.
Jadi, pandangan itu adalah keyakinan dan pengetahuan bahwa tiada tuhan selain Allah, hanya Allah saja lah yang memutuskan dan menentukan segala sesuatu; Dia saja lah yang bisa memberikan kemenangan atau kekalahan; Dia saja lah yang bisa memberikan keamanan dan kedamaian, dan Dia saja lah yang berhak menentukan garis jalan kehidupan kita. Singkat kata, keyakinan dan pengetahuan ini adalah esensi tauhid.
ذَلِكُمْ وَأَنَّ اللّهَ مُوهِنُ كَيْدِ الْكَافِرِينَ
Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir. (al-Anfal:18)
Tampak perbedaan yang sangat kontras antara pandangan hidup dunia Barat dengan pandangan hidup Islam. Pandangan hidup Dunia Barat adalah pandangan untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuraan materi; pandangan untuk mendapatkan rasa aman -baik secara personal maupun nasional- sehingga militernya boleh melakukan aksi offensif; pandangan yang meyakini bahwa setiap individu memiliki kebebasan memilih dan menentukan, atau membuat nasib mereka sendiri. Bahkan, dunia Barat meyakini bahwa hukum-hukum kemanusiaan dan sistem pemerintahan mereka dapat mendatangkan kebahagiaan, keamanan, kemakmuraan, yang mereka inginkan. Lebih dari itu, di Barat ada --di antara masyarakat atau bahkan pada pemerintahannya-- meyakini bahwa mereka memiliki hak dan tugas untuk memaksakan hukum mereka, metode, dan sistem pemerintahan mereka terhadap suatu bangsa. Itulah, ada suatu sikap arogan yang terdapat pada sebagian kepercayaan Bangsa Barat, bahwa hukum-hukum kemanusaan dan metode mereka adalah superior.
Keyakinan Barat dan kebiasaan arogan ini, memiliki banyak bukti sejak serangan pada Jumadi Tsani. Di antaranya adalah intervensi Barat di Afghanistan, dimana kekuatan militer Barat telah digunakan untuk melumpuhkan pemerintahan Islam dan menyokong pemerintahan boneka pro-Barat. Bukti yang lain adalah adanya penangkapan daan pemenjaraan terhadap mujahidin di berbagai belahan dunia.

Mencari Surga
Pandangan Islam adalah bukti utama dalam operasi syahid (istisyhad). Orang-orang yang melakukan operasi demikian benar-benar meyakini bahwa meraka melakukan sesuatu yang benar --menurut kriteria Islam (al-Qur'an dan Sunnah)-- sebagaimana mereka berusaha, insya Allah, untuk mempraktekkan keyakinan Islam bahwa hidup ini adalah suatu kesempatan, suatu alat untuk meraih sorga. Itulah, kaum muslimin sebagaimana halnya mujahidin memahami bahwa Allah akan memberi balasan terhadap orang-orang yang melakukan praktek jihad; yang menyerahkan kehidupan dunianya untuk mendapatkan pahala.
فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللّهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآخِرَةِ وَمَن يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيُقْتَلْ أَو يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً
“Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.” (An-Nisa':74)
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (Ali Imran:142)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَقِيَ اللَّهَ بِغَيْرِ أَثَرٍ مِنْ جِهَادٍ لَقِيَ اللَّهَ وَفِيهِ ثُلْمَةٌ
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda; Barangsiapa bertemu dengan Allah tanpa ada bekas jihad maka ia menemui Allah dan pada dirinya ada tandanya" [HR At-Tirmidzi]
Adalah suatu pernyataan jujur untuk mengatakan bahwa mayoritas orang Barat mengutuk operasi istisyhad atas dasar pandangan barat, menggunakan kriteria Barat. Sebab mereka salah dalam memahami keyakinan muslim bahwa hidup ini bagi kita hanyalah suatu alat, suatu ujian. Mereka juga salah dalam memahami bahwa kaum muslimin sudi mengorbankan kehidupan mereka untuk melaksanakan tugas Islam, penuh kepercayaan bahwa apa yang dilakukan oleh beberapa orang islam itu adalah keputusan Allah swt dan dilakukan dengan penuh harapan untuk mendapatkan balasan sorga.
Intinya, ini semua dapat diungkapkan dengan singkat kata; orang islam menempatkan kepercayaan terhadap Allah sebagai penguasa mutlak. Sedangkan bangsa Barat pada umumnya percaya kepada kekuatan sendiri, keyakinan mereka, keberanian mereka dan keinginan pemerintah mereka untuk melayani mereka dengan mewujudkan keamanan dan kesuksesan.
Bagi muslim, sesuatu yang paling penting adalah kehidupan akhirat; dengan melakukan sesutau yang menjadi kewajibannya kelak akan mendapatkan balasan pahala dari Allah, sehingga ada suatu kemungkinan untuk meraih sorga. Jadi, kehidupan makhluk saat ini --dengan dengan segala bentuk keamanan, kebahagiaan individu, kenikmatan, dan kesenangan duniawi-- hanyalah bersifat sekunder. Apabila seorang muslim ditawari untuk memilih antara keamanan, kebahagiaan individu, kenikmatan, dan kesenangan duniawi ataukah sorga, maka seorang muslim akan memilih jannah (sorga)
إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاء أَنزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالأَنْعَامُ حَتَّىَ إِذَا أَخَذَتِ الأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلاً أَوْ نَهَاراً فَجَعَلْنَاهَا حَصِيداً كَأَن لَّمْ تَغْنَ بِالأَمْسِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ وَاللّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلاَمِ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya , dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya , tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir. (24) Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam) (25)
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَا مِنْ عَبْدٍ يَمُوتُ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَأَنَّ لَهُ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا إِلَّا الشَّهِيدُ لِمَا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ فَإِنَّهُ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ مَرَّةً أُخْرَى
Dari Anas, dari nabi saw bahwasannya beliau bersabda; tidak ada seoraang hamba pun yang mati lalu ia mendapatkan ganjaran yang baik masih menginginkan untuk dikembalikan ke dunia, padahal kalau dia kembali ke dunia akan mendapatkan dunia daan segala isinya; kecuali orang yang mati syahid, karena ia melihat keutamaan mati syahid maka ia ingin dikembalikan ke dunia lagi sehingga bisa teerbunuh sebagai syahid sekali lagi [al-Bukhari dan Muslim]
Ini menunjukkan bahwa ada muslim, khususnya di barat, telah lupa bahwa kehidupan kita di atas planet yang bernama bumi saat ini hanyalah satu kesempatan --yang tidak akan kembali lagi-- untuk mendapatkan kesempatan masuk ke dalam sorga, dan bahwa salah satu bekal terbaik untuk dapat masuk sorga adalah dengan berusaha keras, dan bila perlu jika mati di jalan Allah.

Allahu A'lam

Senin, 04 Juli 2011

SURAT CINTA TUHAN (Al-Qur'an)ITU SUCI GAK SIH?

SURAT CINTA TUHAN (Al-Qur'an)ITU SUCI GAK SIH?
Oleh : Aris Hielmy Mubarok Basya S.Pd.I


Ada analogi menarik, suatu hari Kekasihku yang sangat kukenal bertanya pada kami ketika masih berupa jiwa, “bukankah Aku Kekasihmu?” Kami menjawab “ya iyalah”. Kalian juga ikut waktu itu, tapi gara-gara banyak dosa, kalian lupa momen penting itu. Setelah perkenalan itu, Dia menerangkan kalau kita pernah bertemu tapi aku lupa saat itu, kemudian Dia menyuratiku dan mengingatkan momen penting itu sehingga aku percaya Dia adalah Kekasih sejatiku. Aku berusaha memahami surat itu atas keinginanNya sampai aku hapal surat itu, isinya macam-macam; disuruh sabar, tawadlu’, belajar, bersosial, adil, tidak sombong, iri dengki, disuruh mencintaiNya dengan tulus sampai disuruh untuk hanya mencintaiNya saja. Dia juga mengancam akan memenjarakanku di dalam tempat terburuk jika aku tidak berbuat sesuai pesanNya, namun di sisi lain Dia memberiku jaminan kenikmatan yang tiada tara jika aku melaksanakan pesan-pesanNya dengan baik, yaitu bertempat tinggal di istana yang indah serta bidadari yang cantik serta ketemu Dia atas izinNya. Dengan surat itu aku memahami segala hal yang membuktikan cintaNya padaku, mulai dari udara yang gratis, ditundukkannya langit dan bumi, bahkan lautan serta rasa haus dan segar, kenyang dan lapar, suka dan duka.
Dia mengirimkan semuanya berpasangan, Dia juga mengatakan betapa dunia ini berimbang tak berbenturan satu planet dengan yang lain, maa taroo fi kholqi al-rohmaani min tafaawut (untuk lebih lengkapnya, baca QS. Al-Mulk juz 29). Di waktu lain Dia ingin agar aku ketika menyentuh alquran supaya dalam keadaan suci, (laa yamussuhuu illa almuthohharuun, QS. Al-Waqi’ah). Dalam arti, aku harus menghargai alquran dengan hati dan perbuatan. Aku tak pernah menyamakan surat cinta itu dengan surat cinta lain, sementara surat surat cinta palsu (baca:fana, rusak) yang lain kubuat lemek tidur atau bungkus nasi. Maka surat cinta dari Kekasihku itu tidak demikian aku perlakukan, karena tulisan yang ada di dalamnya adalah ungkapan suci seorang Kekasih, hanya dengan tulisan itulah kalamNya terwakili, tak ada yang lain. Dan aku tidak meragukannya sama sekali karena surat itu telah diantar oleh kurir kepercayaanNya (Nabi Muhammad SAW) untuk disampaikan kepadaku sepenuh hati. Maka kesalahan ada pada pikiran orang orang yang hanya mengandalkan logika, padahal puncak dari akal rasionalisme adalah awal perjalanan spritualisme, kata Imam Ghozali dalam Jawahir al-Quran.
Jika engkau juga ingin mengetahui dan memahami isi surat cinta Kekasihku, pelajarilah bahasanya, jangan sekedar menerjemahkannya ke dalam bahasamu. Ada unsur lain yang nikmat banget tatkala engkau berkomunikasi dengan Kekasihku melalui surat cinta itu. Untuk berwudlu menjadi batasan menyentuhnya itu sudah urusan fiqh, bahkan mandi sepuluh kalipun tak bisa mewakili persentuhan suci antara surat cinta itu dengan tangan kita. Jika hatimu masih menghinakannya, karena penjaminan suci ada pada rasa kagum dan hormat kepadanya saja, namun untuk hadats besar kami sepakat mengharamkannya dan itu kesepakatan ulama zaman dulu, maka pilihlah sesukamu cara menyentuhnya, namun hilangkan sifat sombongmu dalam menghinakannya baik melalui kata-katamu yang kamu perjualbelikan dalam menghinanya, atau melalui perbuatanmu menyamakannya dengan teks lain (Koran, majalah misalnya), atau sekedar tahu sejarah pengiriman surat cinta itu tanpa pernah menghafal satu kalimat pun dari surat cinta itu, dan berlama lama meneliti padahal waktu penelitianmu itu andaikata digunakan menghafal surat cinta itu cukup bahkan lebih. Adalah bodoh tatkala kalian berfikir sepicik itu, dan surat cinta Kekasihku itu tak lain adalah al-Qur’an al-Karim yang suci dan mulia. Adalah naïf jika dikatakan bahwa pelafadzan al-Qur’an dari Muhammad, sementara hanya maknanya saja yang dari Allah. Allah bersifat qodim, begitu juga kalamNya. Namun dua unsur yang berbeda dzat ini ( Allah dan Muhammad) bisa begitu sinkron tatkala malaikat jibril diutus untuk menyampaikan kalamNya kepada Muhammad, dan hukum ini menjadi tauqify (normatif). Rohmatan lil ‘alamiin, tidak rohmatan lil ‘arobiyyin.
Penjagaan al-Quran melalui para huffadz dan qurra’ serta mushhaf-mushhaf yang sering kita baca. (Apakah mereka tidak berangan-angan terhadap alquran? Andai ia datang dari selain Allah tentu mereka akan mendapati di dalamnya (alquran) perselisihan yang banyak). Dan ada banyak keistimewaan bahasa arab baik dari segi metaforanya, majaz-majaznya serta panjang pendeknya, semuanya mempunyai makna yang luas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh satu bahasapun di dunia sampai sekarang.
Wudlu hanya menjadi salah satu refleksi penghormatan kita pada al-Quran suci, menandakan hormat, kagum menghargai dan salut atas kandungan isinya yang sarat dan penuh dengan kebenaran dan tidak ada satu kalimatpun yang terlewatkan, jika surat cinta itu masih membuat hatimu tetap ragu, maka kesalahan itu bukan pada alqurannya yang bagimu penuh keraguan, namun pikiran kalianlah yang harus dicuci dulu sebelum menyebar ke seluruh lorong dari ruang A sampai G Watoe Dhakon. Adapula tidak punya wudlu boleh menyentuh mushhaf suci itu, menurut madzhab tertentu di Timur Tengah dulu dengan beberapa argumentasi, sulitnya air atau mudahnya kentut. Namun sekarang tatkala kita dengan mudahnya mendapatkan air dan bisa berlama-lama tidak kentut serta tidak bersentuhan kulit dengan gadis-gadis ajnaby (baca : pacar-pacarmu atau teman cewek sekelasmu), kenapa hal itu tidak kamu lakukan untuk hanya sekedar menghormatinya? (Imam Syafii konsekwen, baik horni maupun tidak, jika menyentuh ajnaby maka wudlunya batal). Apalagi menghafal dan memahaminya, masya allah, mulia banget dan sangat berguna bagi kaumnya nanti pas pulang ke rumah (amin). Wallahu a’lam bishshowab