Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jumat, 10 September 2010

Surga Hanya Sementara

Judul di atas hanya selintas otak pribadi saya, yang belum diresmikan. Karena –saking bodohnya saya- mulai dari dalam al-Qur’an, injil kristiani (al-kadzdzab), buku-buku teologi, bahkan sampai majalah “HOT” pun belum juga saya temukan surat keputusan itu. Justru yang saya temukan adalah, bahwa orang baik akan dimuliakan di surga “selamanya” (kekal), dan orang jahat serta iblis akan dijebloskan ke neraka “selamanya”. Seperti yang telah tertulis pada QS. Huud: 23, yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal-amal sholih, dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah para penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya”.
Kata “ kholidun”, “abqo”, ataupun “abadan” dalam al-Qur’an, saya anggap masih dalam tanda kutip. Yang maksudnya, walau dikatakan “kekal”, surga dan neraka tetap akan ada batas axis-nya. Memang tidak ada dalil gamblang tentang itu. Tapi saya rasa dalil tersembunyi ini diisyaratkan pada dalil “masa aktif” Alloh SWT., yang Maha kekal (tanpa pernah “terblokir”).
Kita tak mungkin pungkiri. Dan orang mu’min –baik tulen maupun topeng- darimanapun pasti juga mengakui bahwa Alloh itu Maha kekal, dan tak ada satupun dari selain Ia yang bisa menyaingi ke-kekalan itu, termasuk surga dan neraka. Kata “kekal” masih ada ekor kalimatnya di belakang, yaitu “selama Alloh berkehendak”. Bahkan jika Alloh menghendaki surga dan neraka itu dihapus dari sekarang, maka tamatlah riwayat mereka.
Karena itu, Tuhan mengingatkan pada kita, agar saat kita beribadah, janganlah surga yang kita harapkan. Percuma, kita mengharapkan sesuatu yang –mungkin- bakal musnah juga. Kalau kita berniat beribadah untuk mendapatkan surga, lalu apa bedanya dengan kita berusaha menikahi seseorang karena ingin menikmati harta kekayaannya?. Maka mari kita hanya mengharapkan Alloh se-Tuhan, yang kekal tak ber-usia. Karena jika kita dapat bertemu dan mendapatkan Alloh, maka –otomatis- saat itu pula kita berada di surga, yang tak perlu kita memintanya.
Seperti halnya di dunia, ibarat kita hanya mampir sebentar di warung untuk minum. Maka di surga kita juga hanya mampir untuk makan di sebuah “restoran” termegah. Hingga –saking betahnya- kita tak mau keluar dari situ. Sampai pada saat restoran itu dimusnahkan, kitapun ikut musnah.
Kemudian mari kita lebih mengupas tafsiran sebuah ungkapan yang masyhur dari Abu Nawas; “oh Tuhanku, aku tidak pantas menjadi penduduk surga. Dan aku tidak kuat berada di neraka”. Dari ungkapan ini ada semacam “penolakan” terhadap dua hal; yaitu surga (karena malu atas dosa-dosanya) dan neraka (karena tak sanggup menahan siksa). Karena dengan keadaan seperti itu, lalu Abu Nawas hanya mempunyai satu alternatif yaitu tidak berjalan menuju keduanya, tapi berjalan menuju Alloh. Setelah sampai pada Alloh, terserah kepada-Nya Abu Nawas akan diletakkan di mana. Dengan keyakinan bahwa Alloh Maha Adil dan Bijaksana. Jadi, pesan moral dari ungkapan Abu Nawas di atas, bukannya “ayo kita banyak beribadah, agar tidak malu ketika meminta surga”. Tapi yang benar adalah, “ayo kita banyak beribadah, agar cepat sampai pada hati/ridlo Alloh”.
Maaf surga, sama sekali bukan maksud saya merendahkan ke-populer-anmu. Saya juga sangat ingin bertemu denganmu, bercumbu dengan bidadari-bidadarimu, yang cantiknya melebihi arti kata “cantik”. Saya hanya ingin lebih jauh mengenalmu. Siapa dan bagaimana engkau sebenarnya.
Andai kita bisa diskusi bareng dengan malaikat Ridwan dan malaikat Malik……
Wallohu a’lam…….
Oleh Hielmy basya, hamba yang ingin pintar.

BEBERAPA FADHILAH SURAT YASIN

1. BAGI PEMBACANYA
Surat yasin bila dibaca akan bermanfaat bagi pembacanya baik ketika masih hidup di dunia maupun setelah mati. Berdasar hadist :
وفى مسند الدارمى عن شهربن حوشب قال : قال ابن عباس : من قرأ يس حين يصبح اعطى يسر يومه حتى يمسى ومن قرأها فى ليلة اعطى يسر تلك ليلة حتى يصبج
“ Dalam musnad Darimi, dari Syahar bin Hausab, Ibnu Abbas berkata : barang siapa membaca Yasin ketika pagi niscaya akan diberi kemudahan di hari itu sampai sore. Dan barang siapa membacanya pada malam hari niscaya akan diberi kemudahan pada malam itu sampai pagi”.

Sehingga ada beberapa ulama menjadikan Yasin sebagai wasilah untuk memperlancar datangnya Rizqi, yaitu dengan membaca Yasin ditengah malam 4x kemudian di tutup dengan bacaan سبحان المنفس عن كل مد يون إلخ........
وعن عائشة ان رسول الله ص م قال : إن في القرأن لسورة تشفع لقرائها ويغفر لمستمعها. الا وهي سورة يس
“ Dari Aisyah bahwa Nabi SAW bersabda : sesungguhnya dalam Al-Qur’an ada satu surat yang memberi Syafaat pada pembacanya dan diampuni dosa pendengarnya. Ingat itulah surat Yasin.
عن ابي هريرة قال : قال ؤسول الله ص م من قرأ سورة يس في ليلة ابتغاء وجه الله غفر له في تلك الليلة
“ Dari Abi Hurairah, Rasullullah SAW bersabda : barang siapa membaca surat yasin pada suatu malam dalam rangka mencari ridho Allah niscaya akan diampuni dosanya pada malam itu”.
عن أنس قال رسول الله ص م : ان لكل شئ قلبا وقلب القران يس ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القران عشر مراات
“ Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai hati dan hatinya Al-Qur’an adalah surat Yasin. Siapa yang membaca surat yasin niscaya Allah akan mencatat baginya bacaan itu seperti membaca Al-Qur’an 10 kali”.
وذكر الثعلبي عن ابى هريرة ان رسول الله ص م قال : من قرأ سورة يس ليلة الجمعة اصبح مغفورا له
“ Disebutkan oleh Tsa’labi dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa membaca urat yasin pada malam jum’at maka paginya diampuni dosanya”.

2. UNTUK ORANG LAIN
Biasanya kalau kita membaca surat yasin untuk orang lain adalah untuk orang yang sakit parah (sedikit harapan untuk sembuh). Adapun dasar hadistnya :
عن أنس قال رسول الله ص م : ان لكل شئ قلبا وقلب القران يس. اقرءوا يس على موتاكم
“ Dari Anas RA : Rasulullah SAW bersabda : sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai hati dan hatinya Al-Qur’an adalah surat Yasin. Bacalah oleh kalian surat yasin atas mayit-mayit kalian” HR.Tirmidzi.
عن معقل بن يسار قال البي ص م : من قرأ يس ابتغاء وجه الله غفر له ما تقدم من ذمبه فاقرءوها عند موتاكم". رواه البيهقى
“ Dari Mu’qil bin Yasar, Nabi SAW bersabda: barang siapa membaca yasin dalam rangka mencari ridho Allah maka akan diampuni dosanya yang telah lalu maka bacalah yasin disisi mayit-mayit kalian”.HR.Baihaqi.
وذكر الاجري من حديث ام درداء عن النبى ص م قال: مامن ميت يقرأ عليه سورة يس الا هون الله عليه
“ Disebutkan oleh Al Ujry dari hadist Umi Darda’ dari Nabi SAW : Tiadalah aeorang mayit yang dibacakan surat Yasin untuknya niscaya Allah akan memudahkan Sakaratul mautnya”. HR.Hakim.

Dan juga seperti yang di ijazahkan para ulama ditambah dengan surat Ar-Ra’du juz 13. kemudian di ikuti dengan do’a sebagai berikut :
اللهم احيه (احيها) ماكانت الحياة خيرا له (لها) وتوفه (وتوفها) اذاكانت الوفاة خيرا له (لها). اللهم اعنه (اعنها) على غمرات الموت وسكرات الموت.
“Ya Allah hidupkanlah dia apabila hidup itu lebih baik baginya, dan wafatkanlah dia apabila wafat itu lebih baik baginya. Ya Allah tolonglah ia dari mayit yang sengsara dan kesakitan sakaratulmaut” dan bisa ditambah doa lain.
عن أنس ان رسول الله ص م قال : من دخل المقابر فقرأ سورة يس خفف الله عنهم يومئذ وكان له بعدد حروفها حسنات
“Dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda : barang siapa masuk pekuburan kemudian membaca surat yasin niscaya akan diringankan Allah siksa ahli kubur pada hari itu dan bagi pembacanya bagaikan berbuat kebaikan sejumlah hurufnya”.

Ada kaifiyah/cara membaca surat yasin yang menurut Sayid Idrus Al-Munawar pahalanya seperti membaca surat yasin 41 kali. Yang sering disebut oleh para santri “yasin fadhilah”. Yaitu membaca :

يس x7
ذالك تقد ير العزيز العليم x14
سلم قولا من رب رحيم x16
اوليس الذى خلق السموات والارض بقادر x4
على ان يخلق مثلهم بلى

Demikian sedikit bahasan Fadhilah surat Yasin, adapun sumber pengambilan bahan dari kitab :
1. Tafsir Al-Qurtubi
2. Hadist Jami’us Shoghir
3. Al-Adzkar An-Nawawi

JUJUR = MENGHIANATI PROFESI

Pernahkah anda melihat maling?, pernahkah anda kemalingan?, pernahkah anda menangkap maling?, atau bahkan anda pernah menjadi maling?. Tahukah anda apa itu maling?. Semua pertanyaan itu tidak perlu anda jawab. Sekarang kita akan membahas beberapa topik yang berhubungan dengan maling.

Kita semua pasti sudah pernah mendengar kata MALING, mulai dari maling ayam, maling sepeda, curanmor, korupsi, dan sebagainya. Pada dasarnya maling adalah sinonim dari kata pencuri. Menurut penulis, yang dimaksud dengan maling atau pencuri adalah pelaku, subyek, dan atau fail dari kata mencuri yaitu mengambil barang milik orang lain yang bukan haknya dan tanpa seizin pemiliknya.

Maling, jika dilakukan dengan pemaksaan dan kekerasan disebut merampok, dan jika dilakukan dengan terang-terangan di tempat terbuka, kemudian si maling melarikan barang dan dirinya biasa disebut dengan menjambret. Maling yang dilakukan secara diam-diam di tempat umum (Bus, Pasar, dll) biasa disebut dengan copet. Baik maling yang kecil-kecilan alias ngutil maupun yang besar-besaran dengan make dark (membuat gelap, penggelapan) atau korupsi adalah haram hukumnya, haram di mata agama, di mata negara, di mata penulis, di mata pembaca, dan di mata siapapun maling tetaplah haram.Tetapi mengapa masih saja kita melakukan pekerjaan maling?, tidak perlu dijawab.

Anda pasti sudah pernah mendengar istilah “maling teriak maling”. Ya benar, istilah inilah yang sering dimanfaatkan dan dipraktekkan oleh seorang maling yang kepergok mencuri. Jalan satu-satunya adalah ikut berteriak “Maliing…..maliiing…!!!!”, padahal dia sendirilah malingnya. Saat seorang maling dikejar oleh orang-orang yang meneriakinya, ia harus mempraktekkan istilah itu agar ia selamat.

Istilah itu tidak hanya untuk pencuri saja, tapi bisa juga untuk yang lainnya. Misalnya anda bersalah dalam satu hal tetapi anda melemparkan kesalahan itu kepada rekan anda dan rekan anda dituduh bersalah, lalu anda ikut menuduh dan menyalahkannya. Ini juga masuk kategori maling yang teriak maling.

Namun ternyata tidak semua maling yang teriak maling itu selamat. Contohnya adalah negara Amerika. Amerika adalah teroris yang meneriaki negara lain sebagai teroris (teroris teriak teroris). Ia ingin memberantas gerakan teroris di seluruh dunia padahal dia sendiri adalah teroris sejati. Dikarenakan soal teroris tersebut, pernah Presiden Amerika Serikat George W. Bush disangka telah pikun dan “beliau” lupa bahwa “beliau” adalah Presiden AS, karena “beliau” lebih banyak mengurusi negara orang lain daripada negaranya sendiri. Dan akhirnya “beliau” ditertawakan oleh masyarakat dunia “Teroris kok teriak teroris!…”.

Istilah “Tidak ada maling yang jujur” pun sudah membudaya di negara kita. Memang benar tidak ada maling yang jujur, lantas apa kalau mereka jujur tidak disebut maling?, tidak perlu dijawab, karena dengan kejujuran insya Allah kita akan terhindar dari kata maling. (kisahnya bisa anda baca di Qiroatu al-Rosyidah juz 3 hal. 23).

Maling bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Baik orang kecil, orang miskin, bahkan pejabat dan orang hebat pun bisa maling, apalagi penjahat. Baik di rumah, di sekolah, di jalanan, di kantor, dan di manapun juga maling tetaplah bisa dilakukan. Maling tidaklah mengenal tempat. Bahkan ada orang yang menjadikan maling sebagi profesi dan pekerjaannya, Na’udzu biLlahi min dzalika.

Mendengar istilah “tidak ada maling yang jujur”, seorang maling berpendapat, “Jujur, bagi seorang maling samadengan menghianati profesi.” Temannya yang sesama malingpun berkomentar, “Lebih baik kita itu maling ayam, daripada koruptor yang makan uang rakyat yang membutuhkan,” ia melanjutkan, “Kita tidak akan lebih terhina dibanding koruptor, wong kita malingnya inipun terpaksa. Kalau korupsi, apa bisa dikatakan terpaksa korupsi?, tidak bisa. Toh nantinya dosa dan malunya akan lebih banyak mereka daripada kita.”

Mengetahui dialog maling kelas teri tersebut, pembaca tahu tidak apa jawaban koruptor?, jawabannya adalah “Dasar merekanya saja yang goblok, sudah tahu maling itu dosa kok malah mencuri, yang dicuripun hanya ayam dan sebangsanya lagi, wong sama-sama dosanya, mbok ya yang banyak sekalian tho malingnya, seperti saya nih umpamanya.”

Perkataan koruptor tersebut membuat penulis ingin segera mengakhiri tulisannya. Toh akhirnya nanti, semua maling pasti mendapat hukuman. Hukuman dari tuhan, dari negara, dan hukum yang lainnya karena hukum karma masih tetap dan akan terus berlaku di dunia ini.

Dan ingatlah!, sekecil apapun yang anda curi, tetap saja anda disebut MALING.
arrez_basya@yahoo.com

Kamis, 09 September 2010

SURAT CINTA TUHAN ITU SUCI GAK SIH?


Ada analogi menarik, suatu hari Kekasihku yang sangat kukenal bertanya pada kami ketika masih berupa jiwa, “bukankah Aku Kekasihmu?” Kami menjawab “ya iyalah”. Kalian juga ikut waktu itu, tapi gara-gara banyak dosa, kalian lupa momen penting itu. Setelah perkenalan itu, Dia menerangkan kalau kita pernah bertemu tapi aku lupa saat itu, kemudian Dia menyuratiku dan mengingatkan momen penting itu sehingga aku percaya Dia adalah Kekasih sejatiku. Aku berusaha memahami surat itu atas keinginanNya sampai aku hapal surat itu, isinya macam-macam; disuruh sabar, tawadlu’, belajar, bersosial, adil, tidak sombong, iri dengki, disuruh mencintaiNya dengan tulus sampai disuruh untuk hanya mencintaiNya saja. Dia juga mengancam akan memenjarakanku di dalam tempat terburuk jika aku tidak berbuat sesuai pesanNya, namun di sisi lain Dia memberiku jaminan kenikmatan yang tiada tara jika aku melaksanakan pesan-pesanNya dengan baik, yaitu bertempat tinggal di istana yang indah serta bidadari yang cantik serta ketemu Dia atas izinNya. Dengan surat itu aku memahami segala hal yang membuktikan cintaNya padaku, mulai dari udara yang gratis, ditundukkannya langit dan bumi, bahkan lautan serta rasa haus dan segar, kenyang dan lapar, suka dan duka.
Dia mengirimkan semuanya berpasangan, Dia juga mengatakan betapa dunia ini berimbang tak berbenturan satu planet dengan yang lain, maa taroo fi kholqi al-rohmaani min tafaawut (untuk lebih lengkapnya, baca QS. Al-Mulk juz 29). Di waktu lain Dia ingin agar aku ketika menyentuh alquran supaya dalam keadaan suci, (laa yamussuhuu illa almuthohharuun, QS. Al-Waqi’ah).  Dalam arti, aku harus menghargai alquran dengan hati dan perbuatan. Aku tak pernah menyamakan surat cinta itu dengan surat cinta lain, sementara surat surat cinta palsu (baca:fana, rusak) yang lain kubuat lemek tidur atau bungkus nasi. Maka surat cinta dari Kekasihku itu tidak demikian aku perlakukan, karena tulisan yang ada di dalamnya adalah ungkapan suci seorang Kekasih, hanya dengan tulisan itulah kalamNya terwakili, tak ada yang lain. Dan aku tidak meragukannya sama sekali karena surat itu telah diantar oleh kurir kepercayaanNya (Nabi Muhammad SAW) untuk disampaikan kepadaku sepenuh hati. Maka kesalahan ada pada pikiran orang orang yang hanya mengandalkan logika, padahal puncak dari akal rasionalisme adalah awal perjalanan spritualisme, kata Imam Ghozali dalam Jawahir al-Quran.
Jika engkau juga ingin mengetahui dan memahami isi surat cinta Kekasihku, pelajarilah bahasanya, jangan sekedar menerjemahkannya ke dalam bahasamu. Ada unsur lain yang nikmat banget tatkala engkau berkomunikasi dengan Kekasihku melalui surat cinta itu. Untuk berwudlu menjadi batasan menyentuhnya itu sudah urusan fiqh, bahkan mandi sepuluh kalipun tak bisa mewakili persentuhan suci antara surat cinta itu dengan tangan kita. Jika hatimu masih menghinakannya, karena penjaminan suci ada pada rasa kagum dan hormat kepadanya saja, namun untuk hadats besar kami sepakat mengharamkannya dan itu kesepakatan ulama zaman dulu, maka pilihlah sesukamu cara menyentuhnya, namun hilangkan sifat sombongmu dalam menghinakannya baik melalui kata-katamu yang kamu perjualbelikan dalam menghinanya, atau melalui perbuatanmu menyamakannya dengan teks lain (Koran, majalah misalnya), atau sekedar tahu sejarah pengiriman surat cinta itu tanpa pernah menghafal satu kalimat pun dari surat cinta itu, dan berlama lama meneliti padahal waktu penelitianmu itu andaikata digunakan menghafal surat cinta itu cukup bahkan lebih. Adalah bodoh tatkala kalian berfikir sepicik itu, dan surat cinta Kekasihku itu tak lain adalah al-Qur’an al-Karim yang suci dan mulia. Adalah naïf jika dikatakan bahwa pelafadzan al-Qur’an dari Muhammad, sementara hanya maknanya saja yang dari Allah. Allah bersifat qodim, begitu juga kalamNya. Namun dua unsur  yang berbeda dzat ini ( Allah dan Muhammad) bisa begitu sinkron tatkala malaikat jibril diutus untuk menyampaikan kalamNya kepada Muhammad, dan hukum ini menjadi tauqify (normatif). Rohmatan lil ‘alamiin, tidak rohmatan lil ‘arobiyyin.
Penjagaan al-Quran melalui para huffadz dan qurra’ serta mushhaf-mushhaf yang sering kita baca.  (Apakah mereka tidak berangan-angan terhadap alquran? Andai ia datang dari selain Allah tentu mereka akan mendapati di dalamnya (alquran)  perselisihan yang banyak). Dan ada banyak keistimewaan bahasa arab baik dari segi metaforanya, majaz-majaznya serta panjang pendeknya, semuanya mempunyai makna yang luas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh satu bahasapun di dunia sampai sekarang.
Wudlu hanya menjadi salah satu refleksi penghormatan kita pada al-Quran suci, menandakan hormat, kagum menghargai dan salut atas kandungan isinya yang sarat dan penuh dengan kebenaran dan tidak ada satu kalimatpun yang terlewatkan, jika surat cinta itu masih membuat hatimu tetap ragu, maka kesalahan itu bukan pada alqurannya yang bagimu penuh keraguan, namun pikiran kalianlah yang harus dicuci dulu sebelum menyebar ke seluruh lorong dari ruang A sampai G Watoe Dhakon. Adapula tidak punya wudlu boleh menyentuh mushhaf suci itu, menurut madzhab tertentu di Timur Tengah dulu dengan beberapa argumentasi, sulitnya air atau mudahnya kentut. Namun sekarang tatkala kita dengan mudahnya mendapatkan air dan bisa berlama-lama tidak kentut serta tidak bersentuhan kulit dengan gadis-gadis ajnaby (baca : pacar-pacarmu atau teman cewek sekelasmu), kenapa hal itu tidak kamu lakukan untuk hanya sekedar menghormatinya? (Imam Syafii konsekwen, baik horni maupun tidak, jika menyentuh ajnaby maka wudlunya batal). Apalagi menghafal dan memahaminya, masya allah, mulia banget dan sangat berguna bagi kaumnya nanti pas pulang ke rumah (amin). Wallahu a’lam bishshowab